Aku miris, Aku sedih,
Aku lelah.
Raga ku tak kuat lagi
tuk menopang beban.
Aku bukanlah sapi perah.
Terkadang hidup ku tak
bergairah.
Jiwa ku pun penuh
penantian.
Penantian ku untuk
sesosok cerah
Kau pergi, tak ada satu
surat pun datang pada ku.
Di balik pintu itu, aku
selalu menunggu.
Sesosok cerah engkau
dimana?
Aku rindu akan engkau,
dan buat ku semakin pilu.
Hai..Sesosok cerah
aku menantimu, datanglah.
Datang dan jangan buat ku
gelisah.
Sudah, aku sudah mencari
mu di ujung batas.
Rebahkanlah diri ku yang
mulai lemas.
Buat ku bermimpi dalam
awan,
menari bersama mu tanpa
pembatas jalan.
Bagaikan bunga mawar dan
si kumbang,
mengalun lembut bagaikan
mentari menyapa pagi.
Ya, aku menanti mu di
ujung jalan.
Dengan mimipi dan bukan
sesosok mati yang ku nanti.
Melainkan diri mu yang
tak pernah hampa.
Sesosok cerah,
mari kita menari di atas lembaran putih ini.
(Mei 2011)