Senin

Koma

Dalam bongkahan ini
aku hendak berlari
kesana kemari
mencari arti
dari ilahi
yang selama ini
menjadi mimpi
di malam hari
yang enggan pergi
walau fiksi
tetap aku nikmati
entah matahari
berkeliling berkali-kali
di bumi ini
dan tak apa bila ku sampai
mati, toh ini sekadar puisi.

(Februari,2016)

Sabtu

Masih

Dikala hujan,
masih sayup suara
rintih dan menetes,
air hujan di ceret rumah ku.

Dikala hujan,
masih bertiup kencang
dingin dan merinding,
gombal menutup tubuh di ranjang ku.

Dikala hujan,
masih sering kali
turun dan terjatuh,
air mata di pipi ku.

Dikala hujan,
masih tidak sama
senang dan tercengang,
arwah ku jauh dari tubuh ku.

(Februari, 2016)

Kamis

Teduh

Emper toko.
Kopma.
Dalam kamar.
Di bawah pohon rambutan.
Di depan WC.
Payung.
Gubug.
Pendopo.
Angkringan Slamet.
Burjo atas.
Pinggir Kali Progo.
Kopi Pak Rohmat.
Helm.
Kapel dan Pastoran.
Depan kost cewek.
Beringin Soekarno.
Parkiran.
Panggung Realino.
Lab. Komputer.
Lorong kampus.
Kamu dan Ibu.

(Februari, 2016)

Sabtu

Cinta Pernah Bercerita

Selesai menelan rokok malam ini,
menguntal semua sisa kopi ini.
Aku tersedak,
tersedak dengan cinta.

Cinta banyak bercerita di telinga ku.
Cinta acap kali berbisik di bibir ku.
Cinta sering merebah di pundak ku.
Cinta selalu mengusap air mata di hati ku.

Cinta pernah bercerita,
bahwa cinta itu penantian.
Saat Adam dan Hawa jatuh dan terpisah ke bumi,
penantian panjang hingga di Jabal Rahmah.

Cinta pernah bercerita,
bahwa cinta itu kematian.
Saat Romeo menenggak racun,
dan Juliet menikam pisau diperutnya.

Cinta pernah bercerita,
bahwa cinta itu pengorbanan.
Saat Sinta meleburkan diri dalam api,
Rahwana menangis dalam tapa, Rama hanya menangisi diri.

Cinta menangis
hati ku siap mengusap.
Cinta tersedak,
tersedak dengan tanya.
 
Berapa lagi
insan manusia itu
sengsara dan mati
oleh ku?

Cinta merebah,
kali ini di sisi lain dari pundak ku.
Cinta berbisik,
kali ini lebih dalam di bibir ku.

Kau lupa Cinta.
Aku adalah Luka.
Tempat sampah manusia
yang terluka oleh cinta.

Cinta hendak bercerita lagi,
untuk kali ini aku pergi.
Lelah dengan Cinta dan cintanya,
yang pada ujungnya, luka.

(Februari, 2016)

Rabu

Jangan Jadi


Jangan jadi candu,
dunia ini masih lebih candu.

Jangan jadi merdu,
janji mereka masih lebih merdu.

Jangan jadi malu,
tikus itu masih lebih malu.

Jangan jadi lalu,
enam lima masih saja berlalu.

Jangan jadi saru,
wakil kita masih bisa lebih saru.

Jangan jadi rindu,
ketok palu masih sangat dirindu.

Jangan jadi asu,
mereka lebih asu daripada asu.

Jangan jadi tahu,
dulu tahu itu Pulau Buru.

Jangan jadi biru,
jadilah merah melawan kuasa baru.

(Februari, 2016)