Jumat

Ketika Larai

Ketika dirimu bangun.
Telingaku menjadi telaga,
pelepas dahaga setiap cerita.
Mulutku menjadi awan
peneduh terik derita.
 
Ketika dirimu tidur.
Telingaku menjadi rawa,
pelapas lelah setiap raga.
Mulutku menjadi mantra
penjaga lelap ceria.
 
Ketika telinga dan mulut ku
merangkak menuju malam.
Dirimu semakin larai ke belantara,
menjadi asmaradanta para atmaja.
 
(Juni, 2024)