Langit semakin
dendam
pada manik-manik surau.
Sepohon telinga lumer
merendam diamnya sediam si tukang pamer.
Setangkai mata tergantung
dikerlip sorot nanar binar puting palung.
Langit semakin
kalana
pada denai-denai dusta.
Serpihan gigi lunglai
dihamparan tunas terbengkalai.
Semerbak ludah mewangi
terbagi-bagi dalam abu yang mati.
Langit semakin
geliang
pada dahak-dahak kerang.
Langit pun usai dengan semakin.
Semakin pun tak usai dengan langit.
Karena semakin tak
ada usai kepada langit.
Sebab langit semakin uran-uran.
(Oktober, 2020)
pada manik-manik surau.
Sepohon telinga lumer
merendam diamnya sediam si tukang pamer.
Setangkai mata tergantung
dikerlip sorot nanar binar puting palung.
pada denai-denai dusta.
Serpihan gigi lunglai
dihamparan tunas terbengkalai.
Semerbak ludah mewangi
terbagi-bagi dalam abu yang mati.
pada dahak-dahak kerang.
Langit pun usai dengan semakin.
Semakin pun tak usai dengan langit.
Sebab langit semakin uran-uran.