Senin

Bukit Sampah

Aku menyusuri bukit sampah
jalan ku tak terarah
mencari rumah
mencari berkah.

Di ujung bukit sampah
banyak rumah
megah nan mewah
namun miskin nanah.

Di sini bukit sampah
kotor nan ramah
beratap kardus bekas
landai tak parah.

Di ujung bukit sampah
dengan emas dan perak
tertutup kerak
bernada serakah.

Di sini bukit sampah
dengan kertas dan plastik
tercabik merekah
terucap tabik.

Di ujung bukit sampah
duduk si Merah
buta amarah
tercium bau nanah.

(Januari, 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar