Minggu

Berita Nabi

Malam ini aneh terasa mengancam, desiran hujan telah lalu. Bahaya pikiran dan hati seakan kembali ada. Aku hanya duduk membaca apa yang aku bisa baca. Terasa ada yang hilang malam ini. Sebungkus rokok atau sebungkus rasa? Entah aku mau bicara bagaimana lagi. Seolah-oalah ada tembok Berlin menancap dalam keningmu. Bagi orang yang tak tahu baca, jangan asal baca ini. Tolak terukur malam kembali bercumbu hujan. Semua desiran hilang begitu lenyap. Akan ada kembali nabi bersaksi. Pada lintang meteor pecah ketuban dalam secangkir kopi. Harum aroma darah melekat pada setiap pikiran anak cucu mereka. Lontaran peluru menghujam pada mulut mereka. Sahaya hanya bersaksi sesuai tutur kata anda bukan? Tolong! Berikan Sahaya waktu sejengkal saja. Tak akan menjadi masalah bila tercuat ke media. Sembari hilang dia pergi dengan lamunan yang ada. Secepat angin pula pikiran terbangkan perkara yang ada. Tolong! Sebarkan keseluruh dunia fakta nabi ini! Jangan membisu dalam keadaan terbujur kaku. Segala derita hanya akan sia-sia bila terjadi. Kembali ancaman itu masuk dalam jurang kenistaan. Kembali aku pergi bersama cinta ini. Mendekap lara wahai kekasih, entah kau itu dimana atau tak nyata. Sekarang Sahaya harus lari tuan! Tidak bisa lama lagi dilubang ini. Iya! Kamu tahu jalan keluarnya, bukan? Kalau tahu kenapa harus bertanya.
Mentari tiba-tiba datang. Aku bangun tanpa matamu disisi ku kekasih. Aku harus berkata seperti apa lagi? Mati? Hilang? Atau lenyap? Sahaya tahu tuan. Kita akan mendapatkan data ini bila pikiran kita dan hati bersatupadu. Arghhh mengacau lingkaran hati ku, kekasih. Yakinlah aku selalu mendambakanmu. Setiap helai rambutmu tertinggal dalam saku celanaku. Ohhh... baiklah kalau begitu. Selepas maghrib nanti sahaya dan beberapa rekan media akan mencari tahu. Mungkin dengan beberapa cerita tentang fakta nabi ini. Jadi, tolong tuan jangan kemana-mana. Memang aku tidak kemana-mana. Selama ini aku selalu menunggu kepulangan dirimu, kekasih. Hamparan gurun selalu menanti di setiap tidurku. Tidak! Sahaya tidak bisa menyampaikan dalam media seperti itu. Asal tuan tahu, sahaya sudah lama menantikan berita macam ini! Sudah wajar bila harus setiap malam pergi dan tidak tidur. Mimipiku hanya satu untuk tidurku. Bisa tidur kembali, setelah kamu merampas mimpi buruku, wahai kekasih.
Kalau sahaya merampas lalu kenapa? Apakah akan marah dengan data, cerita dan berita tersebut? Toh tuan tinggal tunggu saja. Hasil dari berita dan rapat sahaya yang menentukan. Karena masalah fakta nabi ini sungguh penting. Penting sehingga aku tidak bisa tidur lagi, kasihku. Tolong kembali lagi aku sudah lelah dengan semua ini. Ingatkah engaku malam dimana kau mencumbu setiap gerak-gerik bayangan ku? Sahaya masih ingat, semalam nabi tersebut memberi petuah-petuah alami.
Memang betul semalam kau ada disini dan memberikan semacam cerita. Lalu? Kau pergi tak berpamitan denganku bukan? Apakah yang kau pikirkan, kau pergi menemui siapa? Sahaya akan menemui nabi itu, karena berita fakta nabi ini sangat penting. Oleh sebab itu, tuan duduk dan sahaya akan pergi sebentar. Ini sudah terlalu lama aku menunggumu wahai kekasih.
Temaram bulan hinggap pada sepanjang pagi. Malam sudah berganti hari ini. Seorang gila berita dan cerita datang. Maaf, apakah anda nabi itu? Iya, aku nabi itu, ada apa ya? Sahaya dengar anda punya fakta nabi, boleh diceritakan? Boleh, tentu saja. Panjang dan lebar cerita berkelebat tinggi ke langit. Tak ada waktu tak ada latar. Yang perlu Kau tahu, cerita itu tentangmu, kekasihku.

(November, 2015)

1 komentar: