Selasa

Sendu

Saat aku
sedang sendu.
Entah sendu
lama atau baru.

Sendu itu
masih sama
seperti waktu itu,
saat kau tak ada disana.

Sendu waktu
itu,
akan terus datang
di akhir sabtu.

Sendu
terus mengadu
kepadaku, dan
itu selalu tentang kamu.

Akhir sabtu lalu,
aku tak di buru
oleh sendu. Mungkin saja
dia sedang sakit kepala.

Lalu, aku
luangkan waktu
untuk secangkir kopi,
agar tak selalu diburu sendu.

Secangkir kopi
dari ujung gang ini.
Sungguh mujarab sekali
membuang hati.

Terbuai aku
dalam arabika.  
Sececap asam
melupa sendu.

Aku pulang,
dan datang lagi
di ujung gang
demi secangkir kopi.

Aku selalu begitu
disetiap akhir sabtu.
Sengaja, agar tak di buru sendu,
dan yang penting, melupa kamu.

(Mei, 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar