Kamis

Untuk Calon Pelantang

Saran dari ku
untuk diri mu,
calon pelantang.

Jadilah pelantang
ditengah kerumunan orang.
Niscaya kau akan menang,
membunuh tanpa pedang.

Dengan pelantang
seorang pemuda jalang
bisa menjadi seorang pejuang.

Dengan pelantang
siaplah mati.
Mulut mu tersumbat senjata yang terkongkang,
telan bulat-bulat setiap panas amunisi.

Dengan pelantang
nama mu akan terbang.
Terbang melalui rongga-rongga masjid, dan
burung-burung gereja terbang membawa nama mu.
Nama mu akan tertanam dalam surat kabar, dan
berdesis di telinga-telinga  lewat radio.

Dengan pelantang
mereka berkabung diam,
dengan payung dan baju berwarna kelam.
Untuk mengenang
seorang pelantang
yang telah berpulang.

Pulang dan pergi
tanpa meninggalkan
sebongkah batu nisan.
Pergi tak kembali,
hanya meninggalkan
sebuah tanda tanya.

Aku bertanya pada mu,
calon pelantang.
Masih berminatkah engkau
menjadi seorang pelantang?

(November, 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar