Wajahmu
bagaikan anjing menjilat ludah kucing
Kata-katamu
selalu melambung tinggi
Seakan-akan
kau memang orang berotak dangkal
Dompetmu
dapat membawamu bermain odong-odong diluar negeri
Namun
terkadang gelak tawamu membisukan tangisan para pencari uang receh
Terbesitkah
kata malu dalam benakmu
Atau
hanya kata kemaluan yang engkau turuti
Kemaluanmu
engkau pertontonkan saat sidang
Kemaluanmu
engkau pertontonkan di khalayak umum
Tapi
kenapa kamu malu mempertontonkan kebusukanmu
Hei!!!
Anjing, letakan jabatanmu dalam diri orang-orang pencari uang receh
Receh
mereka lebih berguna dibandingkan kemaluanmu yang tak punya malu
Malu
mu kini akan menjadi sia-sia saja
Saat
kemulanmu kau pertontonkan di layar kaca
Jujur,
kau terlihat tak punya kemaluan
Negeri
ini bukan negeri impian
Negeri
ini penuh penderitaan
Negeri
ini bukan negeri mimpi
Negeri
ini penuh korupsi
Saat
suara itu kau acuhkan
Saat
kemluanmu hanya menjadi bahan ejekan
Saat
itu malu mu hanya menjadi sampah
Dan
saat itulah kau turun dan kau turuti para pencari uang receh
Receh
mu tak berarti bagi mereka
Malu mu menjadi beban mereka
Malu mu menjadi beban mereka
Tapi
jujur mu anugerah bagi para pencari uang receh
(Juli, 2012)
(Juli, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar