Selongsong malam yang kosong,
mendongak ke atas mencari terang.
Terang malam ditelan cermin bulat basah,
keanehan malam menusuk darah.
Tebal merah dalam bibir,
membekas, lalu menghilang dalam air.
Sebuah suka yang terlambat,
maafkanlah dia yang bangsat.
(Mei, 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar