Akar tanya ku menyeruak,
dalam gelisah rahim itu.
Ibu ku bingung untuk muntah
didaerah mana lagi.
Sekadar jalan yang menerima asupan
dari gorong-gorong nasib ku.
Dewasa ini
aku lahir kembali.
Otak ini
mulai main sendiri.
Sana-sini
caci suara.
Berputar lagi
seiring tempayan ku mulai penuh.
Hangat mentari
cahaya kaki pagi.
Cenayang bersabda
mimbar terbuka-ternoda.
Resah dahaga
kalut aksara.
Arghh!!!
Aku mumet ndes.
(April, 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar