Awal melangkah, awal mengukir
Masih terngiang pahatan pertama
Saat Bunda tak tega melepas palu
Tapi tetap bertekad memahat topeng kayu
Awal memahat pun dimulai dari palu kasih Ibu
Ku genggam erat sekuat matahari terbit
Aku mulai memahat dengan semangat
Dan dengan keceriaan
Tapi tetap palu itu terasa berat
Aku lelah memahat topeng itu
Kubiarkan diluar pagar kalbuku
Topeng itu retak, kehujanan, dan akan hancur
Tapi aku ingat pesan Bunda dan tujuanku
Lalu kuambil palu, lalu kuambil topeng itu
Dengan semangat topeng itupun jadi
Dan kunamai Topeng Sang Putra
(Desember, 2011)
(Desember, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar