menguntal semua
sisa kopi ini.
Aku tersedak,
tersedak dengan
cinta.
Cinta banyak
bercerita di telinga ku.
Cinta acap kali
berbisik di bibir ku.
Cinta sering
merebah di pundak ku.
Cinta selalu
mengusap air mata di hati ku.
Cinta pernah bercerita,
bahwa cinta itu
penantian.
Saat Adam dan
Hawa jatuh dan terpisah ke bumi,
penantian
panjang hingga di Jabal Rahmah.
Cinta pernah
bercerita,
bahwa cinta itu
kematian.
Saat Romeo
menenggak racun,
dan Juliet
menikam pisau diperutnya.
Cinta pernah
bercerita,
bahwa cinta itu
pengorbanan.
Saat Sinta
meleburkan diri dalam api,
Rahwana menangis
dalam tapa, Rama hanya menangisi diri.
Cinta menangis
hati ku siap
mengusap.
Cinta tersedak,
tersedak dengan tanya.
Berapa lagi
insan manusia
itu
sengsara dan
mati
oleh ku?
Cinta merebah,
kali ini di sisi
lain dari pundak ku.
Cinta berbisik,
kali ini lebih
dalam di bibir ku.
Kau lupa Cinta.
Aku adalah Luka.
Tempat sampah
manusia
yang terluka
oleh cinta.
Cinta hendak
bercerita lagi,
untuk kali ini
aku pergi.
Lelah dengan
Cinta dan cintanya,
yang pada
ujungnya, luka.
(Februari, 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar